
Dari awal Bulan Hingga Juli 2025. Jumlah Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Provinsi Bangka Belitung (Babel) tercatat ada 2,86 orang. Jumlah ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami peningkatan di bandingkan Periode yang sama tahun sebelumnya 1,84 juta orang.
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudkepora) Provinsi Babel, Wydia Kemala Sari, mengatakan bahwa pertumbuhan ini tak lepas dari upaya serius dalam pengelolaan destinasi wisata yang semakin baik.
“dengan semakin baiknya pengelolaan pariwisata ini, tentunya menjadi magnet bagi wisatawan ke Babel,"Kata Widya, Jumat (5/9)
Ia menyebutkan data Disparbudkepora, saat ini Babel memiliki 640 daya tarik wisata yang terdiri dari 372 wisata alam, 216 wisata budaya, dan 52 wisata buatan.
"Tahun lalu ada 482.541 tamu menginap di hotel berbintang, yang didominasi oleh wisatawan nusantara sebanyak 476.904 orang, dan 6.637 wisatawan mancanegara."ujarnya.
Ia mengaku peningkatan sektor pariwisata tidak hanya didorong oleh pembangunan fisik, tetapi juga melalui pendampingan terhadap pelaku usaha pariwisata.
Menurutnya Pendampingan ini penting agar para pelaku usaha wisata bisa meningkatkan kualitas layanan, memahami tren pasar serta memperkuat daya saing Babel di kancah nasional maupun internasional.
Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, lanjutnya, Pemprov Babel tengah menyiapkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (RIPARPROV) 2025–2045 yang selaras dengan RIPARNAS.
"Strategi ini diperkuat dengan dua payung hukum utama, yakni Perda Ekonomi Kreatif (2018) dan Perda Kepariwisataan (2021),"ungkapnya.
Ia mengklaim. Salah satu daya tarik utama adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang di Belitung, yang masuk dalam 10 destinasi prioritas nasional sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2019. Lokasinya yang strategis dekat pasar wisata ASEAN menjadi nilai tambah tersendiri.
"Provinsi kita dikenal dengan keindahan alam bahari kelas dunia, mulai dari pantai-pantai eksotis hingga pulau-pulau kecil yang masih alami."imbuhnya.
Selain itu, Babel juga memiliki kekayaan sejarah dan budaya, seperti Wisma Ranggam, Benteng Toboali, serta warisan budaya multietnik dan kuliner khas yang menggoda.
"Tak kalah menarik, saat ini terdapat 99 desa wisata yang tengah dikembangkan sebagai destinasi berbasis masyarakat," tuturnya.
Semua potensi ini adalah modal besar untuk menjadikan pariwisata sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat selain tambang,”sambungnya. (H-1)