SEORANG warga berkebangsaan Thailand bernama Yammi mengaku mendapat ancaman serangan siber berupa doksing. Menurut dia, ancaman doksing itu berkaitan dengan aktivitasnya di media sosial X @sighyam.
Yammi mengatakan kerap mengunggah situasi demonstrasi yang terjadi di Indonesia sejak akhir Agustus lalu. Kini ia memiliki pengikut sebanyak 78 ribu di akun pribadinya itu.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Akun saya diserang saat saya menulis konteks demo di Indonesia," kata Yammi dalam wawancara daring bersama Tempo pada Rabu, 3 September 2025.
Ketika itu, Yammi menulis perihal adanya kenaikan pendapatan yang diterima anggota Dewan Perwakilan Rakyat hingga kenaikan pajak di berbagai daerah. "Permintaan pesan di akun saya dibanjiri bot yang mengancam doksing," ujarnya.
Yammi mengatakan akun Instagram pribadinya juga sempat diblokir massal oleh pengguna tak dikenal. Akun dengan nama pengguna @yamzarchive itu sempat ditangguhkan beberapa saat oleh platform Meta.
Pria berusia 28 tahun itu kemudian mendapat bantuan secara sukarela dari warga Indonesia untuk mengamankan data diri akunnya. "Dia bekerja di bidang keamanan siber," ucapnya.
Yammi belakangan menjadi sorotan di dunia maya lantaran aksinya memesankan makanan untuk pengemudi ojek online di Indonesia. Dia bercerita tindakannya membantu perjuangan pengemudi ojek online Indonesia itu dipicu karena kematian Affan Kurniawan.
Affan merupakan pengemudi ojek online yang tewas dilindas kendaraan taktis polisi dalam kerusuhan demonstrasi di Jakarta pada Kamis malam, 28 Agustus 2025. Yammi juga mengaku terinspirasi dengan para pengemudi ojek online di Indonesia yang bersolidaritas turun ke jalan menuntut keadilan untuk almarhum Affan.
"Inisiatif saya ini hanya langkah kecil. Tidak akan pernah cukup membayar kehilangan nyawa (Affan)," kata
Ancaman serangan siber itu tak membuat Yammi surut. Hingga hari ini, ia terlihat masih aktif menyuarakan kondisi di Indonesia yang berhari-hari diwarnai demonstrasi kepada masyarakat internasional.
Dia mengatakan pemerintah Indonesia perlu berbenah. Apalagi, ujar dia, demonstrasi yang menyebabkan kerusuhan itu membuat sejumlah warga tewas.
"Dunia melihat itu. Kalau pemerintah Indonesia terus mengelak dan menggunakan kekerasan, berdampak ke citranya," ujar Yammi.