Komunitas Rental Motor Indonesia mengungkap modus peretasan nomor telepon di Google Bisnis yang dialami para pengusaha rental motor. Mereka pun berencana melaporkan kasus ini ke kepolisian, karena membuat bisnisnya merugi.
"Penipuan melalui Google Maps yang (nomor teleponnya) telah diubah itu. Nah, kami dari para rental motor seluruh Indonesia itu kebetulan kena dampaknya semua dan hampir seluruh Indonesia itu telah diubah," kata Ketua Umum Komunitas Rental Motor Indonesia, Yanuar Gajaksahda, saat ditemui wartawan di Polda DIY, Selasa (13/8).
Yanuar menjelaskan, modus pemalsuan ini menyebabkan calon konsumen terkecoh menghubungi nomor telepon yang dibuat si penipu. Pelaku yang menyamar sebagai pemilik bisnis meminta sejumlah uang buat pembayaran di muka (down payment/DP) penyewaan motor hingga uang asuransi.
"Jadi banyak sekali dari calon konsumen kita yang sudah merasa transfer tapi motornya tidak dikirim-kirim," katanya.
"Iya diubah (nomor teleponnya), dalam arti ini baik nama rentalnya sama nomor teleponnya kadang-kadang bahkan ada yang titik Maps-nya (diubah)."
Calon konsumen yang tertipu biasanya mencari informasi lebih lanjut. Tak jarang mereka juga marah-marah ke pemilik rental.
"Dari pemiliknya merasa bahwa tidak ada pesanan yang masuk, sehingga dari situ ibaratnya konsumen marah-marah dengan pemilik rental tersebut," jelas Yanuar .
Kasus Terjadi di Seluruh Indonesia
Dia mengatakan peristiwa ini dialami hampir seluruh pengusaha rental motor di Indonesia.
"Kerugian kalau dari konsumen itu, transferan yang sudah masuk sekitar Rp 200 ribu sampai Rp 1 jutaan, ada bahkan sampai Rp 1,5 sampai Rp 2 juta," ucapnya.
Secara nasional, ada 50-an pengusaha rental mengalami peretasan akun Google Bisnis, sementara 20 sampai 30 pengusaha rental di Yogyakarta mengalami hal serupa. Di Yogya sendiri, ada empat sampai lima calon konsumen yang menjadi korban penipuan ini.
"Kalau yang menjadi korbannya kita kurang paham, ya, jumlahnya berapa, cuma yang pasti itu yang masuk ke data kami ada sekitar empat atau lima. Ya sudah setor uang itu, yang mau sewa motor di Jogja, belum lagi kalau yang di Bandung, Semarang, dan lain-lain," tambah Yanuar.
Peristiwa peretasan seperti ini dahulu pernah terjadi tetapi tak masif. Sementara yang saat ini terjadi serentak.
"Kalau pada waktu dulu hanya beberapa rental saja yang diganti, artinya yang bisa diganti dengan nomor telepon penipu tersebut. Kalau sekarang semuanya, hampir semuanya diganti," ujarnya.