Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali jadi sorotan setelah secara mengejutkan tersingkir dari Carabao Cup di tangan Grimsby Town. Kekalahan lewat adu penalti 12-11 itu mencatat sejarah kelam karena untuk pertama kalinya Setan Merah dipermalukan klub kasta keempat.
Hasil tersebut datang di tengah periode sulit bagi United yang baru saja menyelesaikan musim lalu di peringkat ke-15 Premier League. Awal musim baru juga belum memberi sinyal positif, dengan satu kekalahan dari Arsenal, imbang dengan Fulham, dan menang dramatis atas Burnley (3-2).
Di tengah kritik yang mengarah pada manajer Ruben Amorim, bek anyar Matthijs de Ligt justru memilih untuk melindungi pelatihnya. Ia mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di ruang ganti setelah malam memalukan di Blundell Park.
Kekalahan Memalukan dari Grimsby
United turun dengan ambisi bangkit di Carabao Cup, namun justru mendapat pukulan telak dari Grimsby. Pertandingan berakhir dramatis lewat adu penalti yang panjang, dengan skor 12-11 untuk tim tuan rumah.
Kekalahan ini bukan hanya mengejutkan publik, tetapi juga menjadi catatan buruk pertama kalinya MU kalah dari tim kasta keempat di kompetisi piala domestik. Reputasi klub besar kembali dipertanyakan.
Sorotan pun langsung tertuju pada Amorim yang dianggap gagal mengangkat performa tim sejak awal musim. Posisi pelatih Portugal itu mulai dipertanyakan oleh sebagian pendukung.
De Ligt Tunjukkan Solidaritas
Di balik sorotan tersebut, De Ligt menegaskan bahwa tanggung jawab utama ada di tangan para pemain.
"Sebagai pemain, kami yang bertanggung jawab atas hasil. Kami saling menatap di ruang ganti dan berkata, 'penampilan pekan ini tidak bisa diterima'," ujarnya.
Bek asal Belanda itu menyebut menyalahkan Amorim adalah hal yang tidak adil. Menurutnya, tim harus bersatu untuk memperbaiki performa, bukan menambah tekanan pada pelatih.
"Kami tetap mendukung di belakangnya [Amorim], dan dia pun mendukung kami. Jadi kami terus maju bersama," lanjut De Ligt, menegaskan komitmen tim untuk menjaga solidaritas.
Respons Cepat di Liga
United sedikit meredakan tekanan dengan kemenangan tipis 3-2 atas Burnley di Premier League. Hasil itu menjadi kemenangan pertama mereka di musim baru.
Bagi De Ligt, kemenangan ini menjadi pelipur lara setelah luka besar yang ditinggalkan kekalahan dari Grimsby. Ia menyebut perasaan kecewa yang mendalam membuat tim sadar bahwa hanya kemenangan yang bisa mengembalikan kepercayaan diri.
Meski begitu, ujian berat sudah menunggu setelah jeda internasional. Manchester United akan menghadapi rival sekota, Manchester City, pada 14 September. Laga ini dipastikan menjadi momen penting untuk menguji ketangguhan skuad Amorim.