
KESERUAN membaca dalam senyap dilanjut dengan diskusi dengan sang penulis buku How to Kill Your Husband, Aghnia Sofyan, menjadi rangkaian acara Book Party yang digelar di Situ Lembang Park, Jakarta Pusat, Sabtu (6/9). Acara yang dihadiri lebih dari 80 peserta tersebut diadakan oleh Jakarta Book Party dan Indonesia International Book Fair (IIBF) bersama Aghnia Sofyan dalam rangka road to IIBF 2025. Sebagai informasi, IIBF 2025 akan digelar di Jakarta Internasional Convention Center (JICC) pada 24-28 September.
Salah satu yang menarik di acara Keseruan Book Party ialah bincang-bincang seputar buku How to Kill Your Husband karya penulis Aghnia Sofyan. Buku yang dirilis pada Juli 2025 ini memiliki sampul yang mirip seperti buku nikah. Pada sampul buku itu terdapat tulisan provinsi dan ada foto suami yang dicoret-coret di bagian wajahnya, seakan-akan menggambarkan kemarahan perempuan. Lalu, pada sampulnya, bertuliskan How to Kill Your Husband.
"Jadi judulnya sengaja aku pilih yang intens seperti itu, karena aku ingin pembaca sejak pegang bukunya, sejak lihat judulnya, bisa tahu bahwa ini bukan cerita yang aman dan nyaman," ungkap Aghnia, saat ditemui Media Indonesia di sela-sela acara Keseruan Book Party.
Tentang Apa Buku How to Kill Your Husband?
Pada bagian sampul belakang buku, terdapat kalimat, "Aku ingin membunuh suamiku. Apakah kau juga begitu?". Kalimat tersebut memicu rasa penasaran. Lalu, buku novel ini menceritakan tentang apa?
"Ini cerita detektif, ini cerita misteri pembunuhan, tapi di dalamnya ada sisipan tentang female rage, tadi tentang kemarahan perempuan, tentang relasi laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga, dan sebagainya. Tapi terutama sih kemarahan perempuan. Jadi sengaja aku pilih judul itu, karena satu, itu aku ingin dari sejak pegang bukunya, pembaca sudah bisa merasakan se-intens apa cerita ini," ungkap Aghnia.
"Yang kedua adalah, judul ini paling pas buat menggambarkan konflik batin tokoh utamanya," sambungnya.
Aghnia memperkirakan dengan judul dan cerita di novel How to Kill Your Husband, target pembaca buku tersebut lebih banyak perempuan. "Mungkin dia (perempuan) tidak diselingkuhi, tapi dia paham, oh iya perempuan posisinya seperti ini ya, di rumah tangga kadang-kadang posisinya nomor dua, atau kadang-kadang mendapat perlakuan tidak adil dari suami, diselingkuhi, dan sebagainya. Jadi memang ketika menulis pun, yang ada di benakku, pembacanya bisa siapa saja, tapi aku yakin memang pasti lebih banyak perempuan. Karena berdasarkan buku-bukuku sebelumnya, memang lebih banyak pembacanya perempuan," tutur Aghnia.
Selain itu, hal menaik lainnya di buku How to Kill Your Husband ialah karya cerita fiksi itu dikemas Aghnia dengan cerita misteri. "Jadi ada teka-teki, ada kasus yang harus dipecahkan oleh pembaca. Sebenarnya di sini ada dua tokoh utama, pertama itu Serena, istri si korban. Kedua adalah Inspektur Polisi Satu Bonita, polisi perempuan yang melakukan penyelidikan terhadap kasus ini," pungkas Aghnia.(M-2)