
PEMBALAP Ducati Lenovo Marc Marquez memilih bermain aman di GP Catalunya 2025 meski harus menunda kesempatan pertama mengunci
gelar juara dunia, setelah ia finis di belakang adiknya, Alex Marquez, di balapan utama di Sirkuit Barcelona, Minggu (7/9).
"Masih ada tujuh balapan tersisa. Target saya adalah menjaga mentalitas tetap sama, tidak berlebihan, mencoba mengontrol motor dan semua poin," ujar Marc Marquez setelah balapan. "Hari ini memang saya bisa saja all in, tapi bukan waktunya."
Marc Marquez sebenarnya hanya membutuhkan tambahan dua poin dari Alex Marquez untuk membuka peluang memastikan gelar lebih cepat di Misano akhir pekan depan.
Namun, meski menekan habis-habisan, pembalap berusia 32 tahun itu tidak mampu menyalip sang adik yang tampil lebih cepat dan akhirnya harus puas finis kedua.
Marc Marquez mengaku sejak awal menyadari bahwa Alex Marquez memiliki ritme balapan yang lebih kuat. Bahkan, ketika sempat menyalip di awal lomba, ia akhirnya memilih menjaga slipstream (aliran udara aerodinamika) adiknya untuk membuka jarak dari rombongan di belakang.
"Saya tahu dia lebih cepat, jadi saya hanya menggunakan slipstream-nya untuk menjauh dari pebalap lain," ucapnya.
Kemenangan Alex Marquez sekaligus memutus catatan tujuh kemenangan beruntun Marc Marquez di balapan grand prix.
Ducati pun sejak awal sudah memperingatkan bahwa Barcelona bisa jadi seri yang sulit bagi sang pemimpin klasemen.
"Davide Tardozzi bilang pada saya mungkin hari ini adalah harinya (untuk kalah). Dan benar saja, saya harus menerima Alex lebih cepat dari
saya," kata Marc Marquez.
Meski gagal memastikan titel lebih cepat, Marc Marquez tetap mempertahankan keunggulan besar di puncak klasemen dengan selisih 182 poin dari Alex Marqiuez di peringkat kedua.
Dengan kondisi itu, peluangnya mengunci gelar dunia kedelapan hanya tinggal menunggu waktu, dengan kesempatan terdekat hadir di
GP Jepang. (Ant/Z-1)