Lampung Geh, Lampung Selatan – Wisata Pulau Sebesi dan kawasan perairan Anak Gunung Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan dipadati wisatawan pada libur panjang (long weekend) akhir pekan 5–7 September 2025.
Sebanyak 600 orang tercatat mengikuti open trip dua hari satu malam yang disediakan kelompok wisata lokal Sebesi Indah pada periode 5–7 September.
Koordinator Lapangan Guide Lokal Pulau Sebesi, Ridwan (30) menyebut, lonjakan wisatawan ini jauh di atas kuota reguler.
Biasanya, satu kapal hanya menampung 50 orang setiap pekan, namun pada periode libur panjang jumlahnya meningkat hingga sepuluh kali lipat.
“Alhamdulillah untuk long weekend ini penuh. Dari Jakarta, Palembang, maupun Lampung, semua tiket sudah habis sejak awal September,” kata Ridwan.
Dalam perjalanan, wisatawan diajak snorkeling di Pulau Sebuku Kecil dan Sebuku Besar, menikmati panorama Pulau Umang-umang dengan latar Gunung Sebesi, hingga mendaki kawasan Gunung Anak Krakatau.
Paket perjalanan dibanderol Rp700 ribu per orang untuk meeting point Jakarta, sudah termasuk tiket kapal ferry pulang pergi Merak–Bakauheni, transportasi lokal, sewa kapal, pemandu, konsumsi empat kali, air mineral, dan dokumentasi drone selama trip.
Untuk titik keberangkatan dari Bandar Lampung dikenakan Rp650 ribu per orang, sementara dari Dermaga Canti Rp450 ribu per orang.
Pulau Sebesi yang terletak di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, memiliki gunung setinggi 844 meter, luas sekitar 2.620 hektare, dan garis pantai sepanjang 19,55 kilometer.
Lokasi ini menjadi salah satu pintu utama wisatawan menuju Gunung Anak Krakatau, gunung api aktif di Selat Sunda.
Ridwan menceritakan, open trip Pulau Sebesi mulai dirintis sejak 2021 dengan jumlah peserta hanya 10–15 orang per bulan.
Seiring meningkatnya popularitas Pulau Sebesi yang disebut “Banda Neira-nya Lampung”, jumlah wisatawan terus bertambah.
Setelah Idulfitri 2025, Sebesi Indah bahkan rutin membuka perjalanan setiap pekan dengan kapasitas kapal mencapai 50 orang, bekerja sama dengan berbagai agen travel di Jakarta dan Lampung.
Kehadiran wisatawan turut menggerakkan ekonomi warga sekitar.
Warung-warung kecil di Dermaga Canti, jasa angkot, hingga penyedia parkir kendaraan dan kapal merasakan dampak positif dari ramainya kunjungan.
Di Pulau Sebesi sendiri, warga juga menyediakan penginapan berbasis rumah penduduk, warung, hingga jasa pemandu lokal.
“Bukan hanya penyedia kapal atau penginapan, tapi warung di de...