
SEJUMLAH tokoh bisnis dan teknologi papan atas hadir dalam jamuan makan malam di Gedung Putih bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Namun, dari daftar panjang undangan, nama CEO Tesla Elon Musk tidak terlihat di antara para tamu yang hadir.
Acara pada Kamis malam waktu setempat itu dihadiri lebih dari belasan figur besar teknologi. Tampak pendiri Meta Mark Zuckerberg, CEO Apple Tim Cook, pendiri Microsoft Bill Gates, CEO Microsoft Satya Nadella, CEO Google Sundar Pichai, serta pendiri OpenAI Sam Altman.
Trump sendiri duduk bersebelahan dengan Zuckerberg, sementara Gates berada di sisi Ibu Negara Melania Trump.
Dalam jamuan tersebut, Trump melontarkan sanjungan kepada para pemimpin industri.
"Ini jelas kelompok dengan IQ tinggi, dan saya sangat bangga pada mereka," kata Trump seperti dikutip CBS News, Minggu (7/9)
Beberapa tokoh juga diberi kesempatan untuk berbicara. Gates memanfaatkan momen itu untuk menyoroti riset vaksin dan memuji program Operation Warp Speed yang dijalankan pemerintahan Trump.
Musk Klarifikasi di Media Sosial
Meski tak tampak hadir, Elon Musk menegaskan melalui akun X bahwa dirinya sebenarnya menerima undangan. Namun dirinya mengaku berhalangan hadir.
"Saya diundang, tetapi sayangnya tidak bisa hadir. Seorang perwakilan saya akan ada di sana," tulis Musk menjawab pertanyaan warganet. Pernyataan itu juga dibenarkan oleh pejabat Gedung Putih.
Hubungan Musk dan Trump
Relasi Musk dan Trump sempat renggang awal tahun ini. Musk keluar dari lingkaran pemerintahan sambil melontarkan kritik keras terkait kebijakan belanja negara dan isu Epstein. Dia bahkan sempat menyuarakan rencana membentuk partai baru bernama America Party, meski hingga kini wacana itu belum terwujud.
Meski demikian, Trump baru-baru ini kembali optimistis Musk akan kembali ke Partai Republik.
"Saya rasa dia tidak punya pilihan," kata Trump dalam wawancara radio.
"Masa iya dia mau gabung dengan kaum radikal kiri yang gila? Mereka gila. Dia orang dengan akal sehat, dia orang baik," tambahnya.
Trump juga menyinggung karakter Musk. Dia menyebut sang miliarder sebagai sosok yang 80% super jenius, tapi 20% bermasalah. Menurut Trump, bila bagian yang 20% itu bisa diperbaiki, maka Musk akan menjadi lebih luar biasa.
"Dia memang sempat salah langkah, tapi itu wajar, kadang hal-hal begitu terjadi," pungkas Trump. (I-2)