Presiden Rusia Vladimir Putin membela keputusannya menyerang Ukraina. Dia kemudian menyalahkan Barat karena memicu perang tiga setengah tahun itu.
Pernyataan itu disampaikan Putin saat berpidato di KTT Shanghai Coorperation Organisation (SCO) di Tianjin, China, Senin (1/9). Menlu Sugiono hadir ke Tianjin mewakili Presiden Prabowo.
“Krisis ini tidak dipicu oleh serangan Rusia terhadap Ukraina, tetapi merupakan hasil kudeta di Ukraina, yang didukung dan diprovokasi oleh Barat,” kata Putin seperti dikutip dari Reuters.
Komentar Putin merujuk pada revolusi pro-Eropa yang pecah pada 2013-2014 di Ukraina. Lewat revolusi pemimpin pro-Rusia di Ukraina terguling.
Rusia kemudian merespons dengan mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina. Mereka juga mendukung pergerakan kelompok separatis di timur yang memicu perang saudara.
Putin lalu menyinggung keinginan Ukraina masuk aliansi militer Barat, NATO. Dia menyebut itu disebabkan rayuan Barat.
“Alasan kedua krisis ini adalah upaya terus-menerus Barat untuk menyeret Ukraina ke NATO,” tutur Putin.
“Kami sangat menghargai upaya dan usulan Tiongkok, India, dan mitra strategis kami lainnya, yang bertujuan berkontribusi dalam menyelesaikan krisis Ukraina," tambahnya.
KTT SCO yang dihadiri Putin juga didatangi sejumlah sekutu Rusia. Mereka di antaranya Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi sampai Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Dalam berbagai kesempatan China dan Rusia memuji SCO. Mereka sama-sama menyebut SCO adalah blok alternatif dari blok politik dan militer bentukan Barat, termasuk NATO.