Liputan6.com, Jakarta Aurora Ribero mengenang momen kali pertama ditawari naskah film horor Dia Bukan Ibu yang ditulis Randolph Zaini, Titien Wattimena, bersama Beta Ingrid Ayu. Dalam film ini, ia memerankan Vira anak Yanti (Artika Sari Devi).
Vira punya adik laki-laki bernama Dino (Ali Fikry). Aurora Ribero menjelaskan, Vira terobesi ibu sendiri. Ia kurang kasih sayang hingga melakukan apa saja untuk dapat kebanggaan, cinta dan perhatian dari Yanti.
“Entah menyapu atau bantu memasak pokoknya bikin ibu bangga dan melihat aku dan lebih sayang sama aku. Sampai akhirnya dia kurang memperhatikan Dino sehingga tidak punya teman. Sendirian, karena Vira terlalu terobsesi pada perhatian ibu,” katanya.
Dalam film horor ini digambarkan, saat punya waktu luang dengan adik pun, yang dibahas Vira ibunya. Inilah yang membuat Dino makin merasa kesepian. Dalam pandangan Aurora Ribero, hubungan Yanti, Vira dan Dino unik sekaligus menarik.
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
Langsung Tak Bisa Tidur
Dalam wawamncara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com, di Gedung KLY Jakarta Pusat, baru-baru ini, Aurora Ribero mengaku tak bisa tidur setelah membaca naskah film Dia Bukan Ibu. Kok bisa?
“Aku kali pertama baca naskah langsung enggak bisa tidur karena saking tertariknya. Aku ingin syuting sekarang juga karena ceritanya bagus banget. Dialog-dialognya bagus banget,” ujar bintang film Komang.
“Aku jadi tertarik dan merasa ini bisa dimainin banget, banyak banget layer yang bisa aku taruh dalam karakternya,” imbuh Aurora Ribero seraya menyebut Dia Bukan Ibu berdasarkan thread atau utas karya Jeropoint.
Ingin Bilang Bangga Pada Aurora Ribero Tahun 2017
Dia Bukan Ibu dijadwalkan tayang di seluruh Indonesia mulai 25 September 2025. Dia Bukan Ibu menjadi film ke-16 Aurora Ribero sejak debut pada 2017 dengan Susah Sinyal karya sineas Ernest Prakasa.
Dalam kesempatan itu, ia bersyukur bisa bertahan sewnindu di industri film Tanah Air. Andai betemu dengan diri sendiri versi 2017, Aurora Ribero ingin menyampaikan rasa bangga sekaligus minta maaf karena sering overthinking.
“Aku akan bilang bangga pada diriku yang dulu. Aku ingin sehari menemani dia karena memang baru banget. Aku merasa kayak lumayan overthinking, benar enggak ya apa yang aku lakukan? Akting seperti itu enggak ya?” akunya.
Melihat ke Belakang
Dulu, Aurora Ribero mengira film itu produk langsung jadi yang turun dari langit. Karenanya, kali pertama main film, ia kaget harus ada reading, syuting hingga mengulang adegan jika ada yang kurang pas di mata sutradara.
Begitu Susah Sinyal tembus 2 jutaan penonton, banyak yang bilang Aurora Ribero hoki. “Itu bikin aku berpikir apa ya ini hanya karena hoki? Memang bukan karena akunya, ya?” Aurora Ribero mengenang. Saat menyaksikan kembali Susah Sinyal barulah ia menyadari satu hal.
“Saat melihat ke belakang di era Susah Sinyal, aku jadi berikir: Oh, karena ini aku terpilih. Aku jadi percaya pada diriku sendiri. Ini jadi perjalanan spiritualku sendiri,” pungkas nomine Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI lewat film Like and Share.