Jamaah berdzikir. Ilustrasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rabiul Awal merupakan salah satu bulan yang mulia dalam kalender Islam. Pada bulan inilah Nabi Muhammad SAW dilahirkan, sehingga umat Islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah sebagai wujud cinta kepada Rasulullah.
Setiap 12 Rabiul Awal, umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan tersebut biasanya diisi dengan pembacaan sholawat, kajian sirah Nabi, serta berbagai bentuk syiar Islam.
Dalam bukunya "Amalan Sepanjang Tahun: Meraih Pahala di Bulan-Bulan Hijriah", Ustadzah Fadillah Ulfa menjelaskan, Rabiul Awal merupakan momentum yang tepat untuk memperbanyak amal sunah. Berikut beberapa amalan yang sangat dianjurkan:
1. Memperbanyak shalawat Nabi
Membaca shalawat menjadi amalan utama di bulan ini. Allah SWT sendiri menegaskan dalam Alquran:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al Azhab [33]: 56)
Dalam potongan hadits, Rasulullah SAW juga bersabda:
فإنّه مَنْ صَلّى عَلَيَّ صلاةً صلى اللهُ عليه بها عَشْرَا
Artinya: “Barang siapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat untuknya 10 kali.” (HR Muslim).
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin juga menegaskan, pahala shalawat berlipat ganda karena di dalamnya terkandung banyak kebaikan, mulai dari memperbarui iman, mengagungkan Rasulullah SAW, hingga memohonkan kemuliaan untuk beliau.